Minggu, 20 Maret 2011

Prinsip prinsip perkembangan

Prinsip Prinsip Perkembangan

Pengertian Perkembangan
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para Ahli psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya.
Terdapat nilai ilmiah dan nilai praktis dalam mengetahui bentuk pola perkembangan. Nilai nilai tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang Pola perkembangan pada manusia, bisa membantu para ahli mengetahui apa yang diharapkan orang tua dari anak anak pada usia tertentu. Hal ini berfungsi untuk menghindari harapan yang terlalu banyak dari diri anak anak yang mungkin tidak bisa berkembang dengan baik atau seperti yang diharapkan oleh orang tuanya. Dan juga menghindari orang tua yang kurang berharap terhadap anak anak mereka karena bisa mengurangi rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya.
2. Setelah para Ahli mampu mengetahui apa yang diharapkan oleh orang tua terhadap anak anak mereka, maka ini memungkinkan para Ahli untuk menyusun sebuah pedoman dalam bentuk skala Tinggi – Berat, skala Usia – Berat, skala Usia – Tinggi, Skala Usia – Mental, dan skala perkembangan sosial atau emotional. Pedoman ini bisa berfungsi sebagai standar perkembangan anak, apakah anak tersebut mengalami perkembangan secara normal atau tidak. Karena pada dasarnya perkembangan untuk semua anak normal hampir memiliki kesamaan.
3. Disaat para Ahli telah memiliki pedoman yang tepat tentang pola perkembangan pada anak, maka para ahli mampu memberikan bimbingan dan pelajaran disaat yang tepat.
4. Mengetahui pola normal perkembangan anak bisa membantu guru atau orang tua untuk mempersiapkan anak terhadap perubahan yang terjadi pada anak tersebut.



Prinsip prinsip perkembangan meliputi 10 faktor, yaitu:

I. Perkembangan melibatkan perubahan
Maksud dari perkembangan yang melibatkan perubahan adalah perkembangan itu menuju pada suatu proses yang sempurna dan tidak dapat begitu saja diulang kembali. Perkembangan ini berhubungan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif. Perubahan kualitatif adalah peningkatan ukuran dan struktur, sedangkan perubahan kuantitatif dapat didefenisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Sedang pertumbuhan hanya berkaitan dengan perubahan kualitatif.
Tujuan perubahan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan genetik, yaitu upaya untuk menjadi orang yang terbaik secara fisik dan mental (Aktualisasi-diri, Maslow).
Jenis Perubahan dalam perkembangan :
1. Perubahan ukuran meliputi : perubahn fisik dalam tinggi, berat , mental.
2. Perubahan Proporsi maksudnya anak anak bukanlah miniatur ornag dewasa dalam proporsi fifiknya, dan mereka juga tidak memiliki miniatur mental orang dewasa.
3. Hilangnya ciri lama, misalnya kelenjar Thymus setelah pubertas.
4. mendapatkan ciri baru, meliputi ciri fisik yang baru seperti gigi tetap dan karateristik.
Sikap anak terhadap Perubahan biasanya sebagian besar dari mereka menanggapi hal itu dengan bahagia, dan ini sangat berkebalikan dengan orang dewasa yang takut ketika proses kdewasaan itu dimulai.
Faktor yang mempengaruhi perubahan menjadi menyenangkan atau tidak:
1.Kesadaran anak pada perubahan itu sendiri.
2. Bagaimana perubahan mempengaruhi perubahan mereka.
3. Sikap sosial terhadap perubahan mempengaruhi anak anak.
4. Sikap sosial tentang penampilan mereka.
5. Sikap budaya bagaimana cara mereka meperlakukan anak anak.



II. Perkembnagan Awal lebih Kritis
Perkembangan awal menjadi lebih kritis karena pada masa ini ( masa kanak kanak ) merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia tempat dimana sifat yang buruk dan kebaikannya yang tertentu dapa t berkembang dengan jelas dalam mewujudkan dirinya.
Kondisi yang mempengaruhi dasar awal :
1.Hubungan antarpribadi yang menyenangkan
Hubungan antar keluarga dapat membuat anak menjadi terbuka dan mampu berorientasi dengan orang lain.
2. Keadaan Emosi
Dengan adanya pemuasan emosional yang baik dapat memdorong perkembangan kepribadian.
3.Metode melatih anak
Dengan Melatih anak sejak dini oleh orang tua yang demokratif dapat membuat anak menyesuaikan dirinya lebih baik.
4.Peran yang Dini
Anak pertama akan terlhat lebih memiliki peran yang penting sebagai kakak.
5.Struktur Keluarga dimasa Kanak kanak.
Latar belakang keluarga sangat mempengaruhi karakter yang akan timbul pada anak tersebut.
6.Rangsangan Lingkungan
Lingkungan dengan rangsangan yang baik dapat mendorong perkembangan sosial yang baik.

Faktor faktor yang menyebabkan dasar awal sangat penting:
1. Karena hasil belajar dan pengalaman semakin memainkan peran dominan dalam perkembangan.
2. Karena dasar awal cepat berkembang menjadi pola kebiasaan, hal ini akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian pribadi dan sosial anak itu.
3. bertentangandengan keyakinan populer, anak anak tidak melepaskan ciri bawaan mereka yang tidak disukai.
4. kadang adakalanya ada perubahan yang terjadi dalam apa yang diajarkan.


III. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan belajar
1. Kematangan.
Proses kematangan intrinsik adalah terbukanya karateristik yang secara potensial ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu.
Dalam Fungsi filogenetik (fungsi umum Ras) misalnya merangkak, duduk, dan berjalan perkembangan berasal dari proses kematangan. Berbeda dengan fungsi ontogenetik(Fungsi Khas) misalnya berenang , naik sepeda, dan semua itu haris dilakukan dengan latihan.
2. Belajar
Belajar adalah perkembangan dari latihan dan usaha. Dengan belajar anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan. Akan tetapi mereka harus memiliki kesempatan untuk belajar.
3. Interaksi antara kematangan dan belajar.
Perkembangan sangat tergantung pada interaksi antara warisan yang diturukan dengan faktor sosial budaya dan lingkungan.
Pengaruh antar Hubungan Kematangan dan Belajar :
- Variasi Pola Perkembangan : Bilamana perkembangan manusia hanya disebabkan oleh kematangan seperti halnya pada beberapa jenis hewan.
- Kematangan membatasi perkembangan : karena adanya batasan warisan maka anak tidak dapat melampaui titik yang telah ditentukan walaupun dengan proses belajar.
- Batas kematangan Jarang dicapai : ketika mereka telah mencapai batas kematangan yang sementara kadang mereka diangap sudah mencapai kematangan sehingga mereka hanya sedikit belajar.
- Hilangnya kesempatan belajar membatasi perkembangan. : seandainya lingkungan tidak mendukung dan memberikan kesempatan belajat maka anak akan kehilanganuntuk mencapai potensinya.
- Rangsangan diperlukan untuk perkembangan yang Purna : mereka harus diberi rangsangan untuk dapat mengembangkan kemampuannya.
- Keefektifan belajar tergantung pada ketepatan waktu : merka harus dalam keadaan mental yang siap untuk belajar sebelum mereka belajar.
4. Pentingnya kesediaan untuk belajar.
Sebelum anak anak dilatih atau diajarkan untuk belajar sesuatu mereka harus disiapkan mentalnya dan kondisinya untuk belajar, karena bila mereka belum siap untuk belajar, maka usaha mengajarkan anak akan menjadi sia sia. Ada beberapa kriteria untuk menenetukan anak siap belajar, yaitu :
- Minat Belajar : mereka akan menunjukan keinginan untuk belajar sendiri
- Minat yang bertahan : Ketika anak anak siap belajar mereka akan tetap teguh pendirian walaupun mengalami hambatan dan rintangan.
- Kemajuan : Dengan berlatih anak anak yang telah belajar akan menunjukan kemajuan walaupun secara perlahan lahan.

IV. Pola Perkembangan Dapat diramalkan
Setiap mahluk hidup akan memiliki pola perkembangan yang normal dan khas untuk setiap spesiesnya. Manusia misalnya pola perkembangannya dapat diramalkan dari seorang bayi yang belajar merangkak lalu bisa berjalan.
1. Beberapa Pola dapat diramalkan
Ada dua hukum rangkaian pengarahan perkembangan, yaitu :
- Hukum Cephalocaudal : perkembnagan menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki.
- Hukum Promixomidal : Perkembangan bergerak dari yang dekat ke yang jauh keluar dari sumbu pusat tubuh menuju keujung ujungnya.
Menurut study longitudinal mengenai kecerdasan telah mengungkapkan bahwa pola perkembangan mental dapat diramalkan seperti halnya pola perkembangan fisik.
2. Kondisi yang mempengaruhi Pola perkembangan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan yaitu :
- Faktor lingkungan atau fisik : dapat mengubah pola perkembangan yang seharusnya berjalan dengan normal.
- Faktor Psikologis : Gangguan emosional seperti kehilangan orangtua atau broken home .
- Rangsangan secara fisik/mental : rangsangan yang positif bisa mempercepat perkembangan anak dalam segala bidang.
3. Pentingnya meramalkan perkembangan
Hal ini berguna untuk mengetahui apakah anak tersebut telah mengikuti pola perkembangan yang normal atau tidak.
Secara Teoritis, informasi demikian penting karena dapat memberikan dasar bagi perkembangan disegala bidang.
V. Pola Perkembangan memiliki karateristik yang dapat diramalkan
Pola perkembangan bukan saja yang dapat diramalkan, tetapi ia juga mempunyai karakteristis yang dapat diramalkan. Dibawah ini terdapat karakteristik yang dapat diramalkan.
- Ukuran kematangan : Bisa meramalkan keadaan fisik seseorang ketika dewasa nanti.
- Perencanaan pendidikan : Bisa mengarahkan kemana minat atau bakat anak tersebut ketika dewasa.
- Persiapan untuk tahap berikutnya : pada setiap tahapan anak dapat di persiapkan ke tahap yang berikutnya.
- Perencanaan pekerjaan : Agar orangtua dapat mengarahkan pendidikan apa yang tepat untuk pekerjaannya dimasa mendatang.
- Adopsi : Bisa untuk memilih bayi yang akan diadopsi.
1. Kesamaan dalam Pola Perkembangan
Setiap anak akan memiliki pola perkembangan yang sama dari satu tahap ketahap yang berikutnya. Seperti bayi yang berdiri sebelum berjalan.
2. Perkembangan Bergerak dari Tanggapan yang Khusus ke Tanggapan yang umum
Dalam semua aspek perkembangan baik motorik(fisik) ataupun secara mental (Psikis) respons anak pada mulanya bersifat umum. Contohnya adalah sebelum bisa berbicara bayi akan belajar untuk mengoceh terlebih dahulu.
3. Perkembangan Berlangsung Secara Berkesinambungan
Ini berarti perubahan atau fungsi organisme itu berlangsung secara bertahap beraturan . misalnya pada seorang anak yang harus bisa duduk dan merangkak sebelum akhirnya ia bisa berdiri.
4. Berbagai Bidang Berkembang dengan Kecepatan yang Berbeda.
Meskipun perkembangan berbagai ciri fisik dan mental berlangsung secara berkesinambungan hal ini tidak berarti bahwa sama untuk semua organisme.
Ada perbedaan kecepatan dalam proses perkembangan. Misalnya untuk seorang bayi, tidak semua bayi yang berusia 1 tahun itu bisa berjalan, dan tidak semua anak diatas usia 2 tahun bisa lancar berbicara.
5. Ada Korelasi dalam Perkembangan
Ada suatu keyakinan dalam masyarakat kita bahwa alam itu mengimbangi ketidak sempurnaan yang terdapat dalam tubuh manusia, misalnya ada seorang gadis cantik dengan otak yang bodoh. Ini berarti tidak ditemukan hubungan negatif antara fisik dan mental. Maksudnya tidak semua fisik yang tidak sempurna maka secara mental juga terbelakang.


VI. Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan.

Setiap individu meskipun memilik kesamaan dalam pola perkembangan, tidak berarti bahwa mereka memiliki tempo yang sama dalam mencapai suatu proses kematangannya diusia yang sama.
1. Penyebab Perbedaan
Menurut Debzhansky “ Setiap orang memang berbeda secara biologis dan genetik antara satu sama lain “
- Perkembangan Fisik : tergantung pada potensi keturunan atau faktor genetik
- Perkembangan Kecerdasan : tergantung pada keturunan, kesempatan belajar.
- Perkembangan Kepribadian : tergantung pada keturunan dan faktor lingkungan sosial intern dan ekstern.
2. Konsistensi Pola
Kecepatan perkembangan anak anak memang berbeda dan semua anak memiliki konsistensi perkembnagan tertentu. Ini berarti bahwa setiap anak mempunyai ciri khas miliknya yang dikendalikan oleh kombinasi unik dari warisan keturunannya dan faktor lingkungan.
3. Nilai Praktis Perbedaan Individu
Bila secara teoritis kita bisa mengetahui bahwa perkembangan anak berbeda, maka secara praktis ini lebih penting untuk menghilangkan sebuah stigma bagi para orang tua yang terkadang beranggapan bahwa anak anak yang memilik usia yang sama akan memiliki kemampuan yang sama juga.
Alasan Mengapa Begitu Penting Mengetahui bahwa Perkembangan berbeda beda yaitu :
- Harapan Yang berbeda : Diusia yang sama tidak dapat diharapkan akan memiliki kemampuan atau sifat yang sama.
- Dasar Invidualitas : dapat menolong anak yang sedikit berbeda dalam suatu kelompok agar dapat mengikuti pelajaran.
- Pendidikan anak harus bersifat perseorangan. : Tidak semua anak akan merespon dengan positif terhadap rangsangan yang diberikan.
- Meramal adalah Sulit : Tidak semua reaksi yang diharapkan akan sama dan tidak bsa diramalkan dalam menghadapi suatu kejadian atau peristiwa.

VII. Periode Pola Perkembangan
Bijou mengusulkan bahwa periode pada perkembangan tidak ditandai dengan usia tetapi dengan kejadian biologis dan perubahan dalam perilaku seseorag.
1. Periode Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Dalam Pola perkembangan terdapat dua periode :
- Keseimbangan : bila anak dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya.
- Ketidakseimbangan : Bila anak tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Akibatnya anak sulit untuk di tangani.
Lima Periode Perkembangan yang utama yaitu :
- Pralahir ( dari Zigot hingga lahir) : Perkembnagan akan terjadi dengan sangat cepat ketika lahir terutama secara biologis.
- Masa Neonatus ( Lahir sampai 10- 14 hari) : masa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan pada masa ini pertumbuhan berhenti untuk sementara.
- Masa Bayi ( 12 Minggu sampai 2 Tahun ) : Adanya tahapan belajar untuk lebih mandiri.
- Masa Kanak kanak ( 2 Tahun sampai masa Remaja) : terbagi menjadi 2 yaitu masa kanak kanak ( 2 – 6 tahun) dan masa akhir kanak kanak (6 – 13 Tahun )
- Masa Puber ( 11 – 16 Tahun ) : Peride menuju masa remaja yang ditandai denga perubahan secara psikis dan fisik.

2. Perilaku normal Lawan Perilaku “ bermasalah”
Terkadang perilaku normal yang dilakukan oleh anak anak sering diartikan sebagai perilaku yang bermasalah oleh para orang dewasa hanya karena mereka tidak sesuai dengan standar yang dipikirkan oleh orang dewasa
Perilaku “ bermasalah” timbul karena penyesuaian yang harus dilakukan anak anak terhadap lingkungan yang baru.
3. Pentingnya Periode Perkembangan
Periode perkembangan sangat penting karena dengan mengetahui perode perkembangan anak dapat dilatih dengan ketentuan belajar yang direncanakan sesuai dengan pola karateristik.
VIII. Pada setiap Periode Perkembangan terdapat harapan sosial
Menurut Havighurst Harapan sosial dikenal sebagai “Tugas Perkembangan dan mendefinisikannya sebagai tugas yang timbul pada atau sekitar periode kehidupan individu tertentu.
1. Tujuan dari Tugas Perkembangan adalah :
- Sebagai pedoman untuk para orangtua dan guru untuk megetahui apa yang harus dipelajari anak pada usia tertentu.
- Sebagai motivasi anak untuk belajar .
- Dapat menunjukan apa yang orang tua harapkan dari mereka dimasa mendatang.
2. Faktor yang mempengaruhi penguasaan Tugas Perkembangan:
Bantuan dalam menguasai :
- Perkembangan fisik yang dipercepat.
- Kekuatan dan energi.
- Kecerdasan diatas rata rata
- Lingkungan yang memberikan kesempatan untuk belajar.
- Bimbingan belajar dari Orang tua dan Guru.
- Motivasi yabf kuat untuk belajar.
- Kreativitas
Hambatan dalam menguasai :
- Kelambatan secara psikis dan fisik
- Kesehatan yang buruk
- Cacat tubuh
- Tak ada kesempatan untuk belajar.
- Tidak ada motivasi belajar.
- Rasa takut untuk berbeda.

3. Pentingnya Penguasaan tugas Perkembangan.
Hal ini penting karena kita bisa mengantisipasi keadaan yang terjadi pada anak anak apabila mereka tidak dapat melakukan tugas perkembnagan dengan baik. Karena akan banyak sekali hal yang serius yang terjadi pada anak apabila mereka tidak dapat melakukan tugas perkembangan dengan baik.


IX. Setiap Bidang Perkembangan mengandung bahaya yang potensial.
Meskipun pola perkembangan bergerak normal, ini tidak memungkiri akan terjadinya perubahan pola perkembanganyang mengandung bahaya potensial karena dapat membawa kemunduran. Ada dua faktor yang mempengaruhi perubahan pola perkembangan yaitu: Ekstern dan Intern.
Pentingnya Peringatan awal adanya bahaya bisa mengantisipasi atau memungkinkan mereka yang bertanggung jawab terhadap anak tersebut memberikan langkah atau bimbingan yang tepat untuk menghindarinya.

X. Kebahagiaan Bervariasi pada Berbagai Periode Perkembangan
Memang pada umumnya masa anak anak adalah masa yang paling membagiakan, tetapi ternyata tidak semua orang mengalami hal yang membahagiakan dimasa kanak kanak. Ada beberapa yang bahkan tidak ingin kembali menjadi anak anak, karena pengalaman yang tidak menyenangkan dimasa itu.
1. Periode Kebahagian dan Ketidakbahagian
- Masa bayi : masa yang membahagiakan terbesar sepanjang hidup.
- Masa kanak kanak : Bisa membahagiakan atau tidak tergantung oleh keadaan lingkungan baik didalam maupun diluar.
- Akhir masa kanak kanak : Masa paling bahagia sepanjang hidup karena ketika memiliki masalah yang tidak menyenangkan sudah dapat menghindarinya.
- Masa puber : Masa paling tidak menyenangkan.

2. Esensi Kebahagiaan
- Penerimaan : penerimaan oleh lingkungan ataupun terhadap diri sendiri.
- Kasih sayang : Semakin mereka diterima akan semakin besar kasih sayang yang mereka peroleh.
- Prestasi : perasaan bahagia bila bisa menjadi sesuatu yang menonjol didalam suatu kelompok.
3. Pentingnya Kebahagiaan.
Kebahagiaan sangat berperan penting dalam mempengaruhi pola perkembangan yang dapat membuat anak tidak menunjukan kemampuannya dalam melakukan apa saja.

1 komentar: